Fly away



    "I will not tell you our love story, because-like. all real love stories-it will die with us,as it should.

John GreenThe Fault in Our Stars"


Bagi gue, cerita romantis itu hanya ada di film korea. Manusialah yang membuat jalan cerita. Gue pun bukan orang yang lantas langsung percaya dengan cerita-cerita indah kecuali gue lihat dan kenal dengan orang yang mengalami kisah.

Hari rabu kemarin, gue menerima kabar duka bahwa nenek gue telah meninggal dengan tenang. Sakit? Nggak, ya sewajarnya orang tua berumur 89 tahun, nenek gue terbilang masih sangat sehat tanpa kursi roda, tanpa sakit yang bikin kantong anak-anaknya bolong.  Nyokap gue yang pikirannya selalu ke arah mistis menganggap ini adalah hal misteri, berhubungan dengan hari kemarian kakek gue yang kebetulan meninggal di hari selasa. Menurut orang-orang sih, katanya nggak baik meninggal di hari selasa. *rolling eyes*

Tapi buat gue, kematian nenek mungkin adalah kisah romantis yang pernah gue tau.
Setelah ditinggal kakek, kebanyakan waktu nenek dihabiskan untuk melamun dan menangis. Tidak ada lagi sosok yang sering beliau suruh untuk minum obat, mandi, dan istirahat. Sosok yang menemani malam-malam hanya berdua di rumah karena anak-anaknya sudah memiliki keluarga sendiri.
Percaya atau tidak percaya, kehilangan seseorang yang kita sayangi bisa membuat kemampuan bertahan hidup berkurang. Apalagi yang sudah berpuluh-puluh tahun hidup bersama. Nenek mungkin mengalami hal itu dan secara tidak sadar memilih menyusul kakek.

Setelah kejadian ini, gue percaya dengan kalimat "hanya maut yang memisahkan" ketika mengucap janji nikah. Bahkan kakek nenek gue pun nggak sanggup berpisah lama karena maut.

Dua hari setelah hari duka, ada kisah lain dari sisi kakek sebelum beliau meninggal. Kakek terlihat selalu gelisah dan beberapa kali menangis sebelum berpulang. Suatu sore, kakek yang memang sudah sakit bertanya kepada salah satu anaknya, "Nanti yang jagain mama siapa? Mama dimana, tolong panggilin dong."
Berpikir bahwa kakek ingin ngobrol dengan nenek, om gue manggilin nenek gue yang sedang nonton tv. Tapi setelah bertatap muka, nggak ada yang bisa dikatakan kakek kecuali meneteskan air mata. Mungkin saat itu kakek sudah merasakan, beliau akan meninggalkan istrinya. Tidak lama kemudian, kakek meninggal.

Bagi orang lain, kisah ini biasa saja. Masih kalah sama sinetron korea. Tapi bagi gue kisah kakek nenek gue adalah yang terbaik.

Rest in Peace, pho.


Setelah acara penguburan, om gue menculik empat keponakannya menuju Klenteng yang berada di pinggir Pantai Tikus. Terima kasih, om, setidaknya gue berhasil melihat pantai selama di sini.






Komentar

Postingan Populer